Memaknai Wafatnya Pak Harto
Januari 28, 2008
Siang hari kira-kira pukul 2, saya mendapat kabar bahwa Bapak H.M Soeharto telah wafat. Cukup terkejut juga, karena terakhir saya tahu bahwa kondisi beliau sudah membaik. Namun yang menjadi perhatian saya, apakah makna dari wafat beliau?
Saya cukup shock mengetahui pemerintah menetapkan hari berkabung nasional selama satu minggu . Apakah ini perlu? Sebenarnya bagaimana konteks hari berkabung ini? Apakah menjadi hari libur, dan kalau tidak lantas untuk apa? Supaya seluruh masyarakat Indonesia bersedih dan wajahnya berkerut selama satu minggu? Rasanya hari berkabung ini menjadi suatu yang berlebihan. Bukan berarti saya anti-Suharto. Meskipun saya sepenuhnya berharap kasus beliau segera dituntaskan, namun saya menghargai semua jasa yang ia torehkan bagi bangsa Indonesia.
Mengapa kasus ini perlu dituntaskan? Karena Indonesia negara hukum. Karena keadilan dan kebenaran harus ditegakkan. Karena merupaan tujuan reformasi . Karena masih banyak orang-orang yang menikmati kekuasaan dan kekayaan orde baru hidup bebas.
Indonesia memang perlu untuk menjadi bangsa pemaaf, namun tidak boleh menjadi bangsa yang bodoh.
Selamat jalan Pak Harto! Jasa anda pasti terkenang, namun dosa anda harus diungkap. Untuk Indonesia, hari ini dan seterusnya.
Semoga eyang diterima di sisi-Nya.
Amin
Dengan kaitkata: hari berkabung nasional, orde baru, reformasi, soeharto, wafat